Kompos Kami

Apa itu Kompos?

Hanya metode dekomposisi aerobik yang menghasilkan kompos, proses anaerobik hanya menghasilkan soil conditioners yang kualitasnya kurang baik. Pada proses aerobik skala besar, penguraian bahan organik menghasilkan cukup panas untuk mematikan bibit rumput liar dan patogen seperti E. Coli termasuk telur dan larva serangga. Karenanya kompos disterilkan secara alami, dan menjadi pupuk berkualitas tinggi yang memberikan banyak dampak positif pada ekosistem.

Apa Manfaat Kompos?

Kompos TEMESI:

  • Melepaskan nutrisi yang diperlukan tanaman secara perlahan sehingga lebih sedikit pupuk kimia yang diperlukan atau tidak sama sekali
  • Memulihkan keseimbangan ekosistem tanah
  • Menyediakan mineral tanah yang penting
  • Menetralkan tanah yang asam
  • Memperbaiki struktur tanah
  • Meningkatkan aktivitas biologis dalam tanah
  • Meningkatkan daya penyimpanan air
  • Menjadi pengendali penyakit atau hama tanaman
  • Membantu dalam pengendalian erosi
  • Tidak mengandung patogen atau bibit rumput liar

Apa yang menjadikan Kompos TEMESI istimewa?

Sampah organik yang didaur ulang adalah bahan baku kompos TEMESI. Sampah organik dapat diuraikan secara :

  1. Aerobik dengan oksigen. Ini menghasilkan kompos yang sebenarnya seperti kompos TEMESI.
  2. Anaerobik tanpa oksigen. Ini menghasilkan soil conditioner yang kualitasnya buruk.
Penguraian Aerobik

  • Bahan organik diuraikan oleh mikroorganisme aerobik yang membutuhkan oksigen. Proses oksidasi ini menghasilkan kompos, karbon dioksida dan air.
  • Penguraian berjalan cepat dan tak berbau.
  • Kompos tidak mengandung patogen, larva dan telur serangga dan terutama sekali, bibit rumput liar.
Penguraian Anaerobik

  • Mikroorganisme anaerobik menguraikan bahan organik tanpa oksigen. Proses tanpa oksigen menghasilkan gas rumah kaca yang kuat yaitu metan.
  • Penguraian berjalan lambat dan berbau busuk.
  • Hasilnya mengandung phytotoxins, patogen, telur dan larva serangga  serta bibit rumput liar.
  • TEMESI adalah salah satu dari sedikit fasilitas di Indonesia yang menerapkan proses aerobik sejati menggunakan aerasi paksa. Blowers memastikan kondisi aerobik dengan paling tidak mengandung 12% oksigen, yang diukur setiap hari.
  • Sebuah Sistem Kualitas tipe ISO 9000 menjamin kualitas yang tinggi. Proses dipantau secara berkelanjutan dan produk akhir dianalisa di laboratorium di lokasi.
  • Karena dekomposisi aerobik mencegah terbentuknya gas rumah kaca metan, fasilitas TEMESI menerima Carbon Credits berdasarkan Clean Development Mechanisms (CDM) dari United Nation Framework Commission for Climate Change (UNFCCC).

ricefieldsDi sini terlihat bibit rumput liar dan hama dari pupuk organik yang tidak terjadi dari proses sanitasi yang panas. Rumput liar berkompetisi dengan tanaman untuk mendapatkan nutrien dari tanah, jadi harus dihilangkan.

 

Ini adalah hasil dari Kompos TEMESI, yang merupakan kompos organik yang sebenarnya. Suhu di atas 65 ºC selama paling tidak enam hari selama proses komposting menjamin kompos bebas dari bibit tanaman liar, telur atau larva serangga dan patogen seperti E. Coli. Dan juga tak ada phytotoxins yang dihasilkan.

Dimana Anda bisa mendapatkan kompos TEMESI?

Kompos TEMESI dijual dalam kemasan 5 dan 20 kg atau dalam bentuk curah (ton atau meter kubik). Kuantitas yang lebih kecil tersedia langsung di tempat. Kuantitas besar dalam kemasan atau curah harus dipesan terlebih dahulu. Fasilitas TEMESI juga akan mengantarkan komposnya ke tempat Anda.

Fasilitas Daur Ulang TEMESI (hanya bahasa Indonesia):
Telepon: 0361-743 80 83

Staf kami (hanya bahasa Indonesia):
I Wayan Cakra : 0819 1642 2795
Ni Nyoman Ari Astiti : 0813 5321 6954
Ni Kadek Sri Nadi : 0852 3787 5385

Atau dari penyalur kami

logo-tree

kopernik

Anda bisa lihat lokasi penyalur di kolom sebelah kiri

Unduh Catatan Teknis dan Informasi lainnya

Tersedia Catatan Teknis yang bermanfaat dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di bagian unduh. Catatan Teknis ini berisi tentang kompos meliputi sifat dan ciri kompos, panduan aplikasi, spesifikasi  dan informasi tentang kontaminan tak diinginkan pada level yang sangat rendah.


pdfCompost for Golf Courts and other turf
applications
pdfHoppers, stunt virus threaten Indonesian
rice production

Marketing Compost in Nepal by Andreas Frömelt:
http://www.eawag.ch/forschung/sandec/publikationen/swm/dl/Froemelt_2007.pdf